Pernahkan
kamu menggunakan layanan Google Translate? Coba perhatikan pilihan bahasa
yang tersedia. Ada pilihan bahasa Jawa. Wow, mencegangkan. Bahasa Jawa yang
dikenal di Indonesia sebagai salah satu bahasa daerah, diterima oleh Google
sebagai pilihan bahas di dunia.Sampai saat ini, sudah tersedia 70 bahasa
pilihan di Google Translate. Bahasa Jawa ditambahkan bersamaan dengan empat
bahasa baru lainnya: Bosnia, Cebuano, Hmong dan Marathi. Bosnia adalah bahasa
resmi dari Bosnia dan Herzegovina. Sedangkan bahasa Cebuano biasa ditututkan di
Filipina. Bahasa Hmong biasa dipergunakan oleh suku bangsa di Cina, Vietnam,
Laos. Google memasukan pilihan bahasa Jawa karena bahasa ini merupakan bahasa
kedua yang paling banyak digunakan di Indonesia. Dalam terjemahan bahasa Jawa,
layanan ini bernama Google Nggoleki.
Dalam
pilihan bahasa di Google Translate, bangsa kita masih kalah dengan bangsa
India. Layanan Google Translate memasukan delapan bahasa bangsa India, yaitu:
Bengali, Gujarati, Hindi, Kannada, Tamil, Telugu dan Urdu selain bahasa India
sendiri.
Selain
di Indonesia, bahasa Jawa sudah dikenal di beberapa negara. Google Translate memasukan
bahasa Jawa ke dalam layanannya, bukan hanya diperuntukan untuk orang yang
tinggal di Indonesia saja. Lebih dari itu, terjemahan bahasa Jawa dapat
digunakan oleh orang lain, khususnya yang terbiasa menggunakan bahasa Jawa.Ada
lima negara dimana bahasa Jawa dipergunakan.
Pertama, Republik Suriname. Republik Suriname (Surinam) dulu bernama Guyana Belanda atau Guiana Belanda adalah sebuah negara di Amerika Selatan dan merupakan bekas jajahan Belanda. Di Suriname tinggal sekitar 75.000 orang Jawa dan dibawa ke sana dari Hindia-Belanda antara tahun 1890-1939. Suriname juga merupakan salah satu anggota Organisasi Konferensi Islam.
Pertama, Republik Suriname. Republik Suriname (Surinam) dulu bernama Guyana Belanda atau Guiana Belanda adalah sebuah negara di Amerika Selatan dan merupakan bekas jajahan Belanda. Di Suriname tinggal sekitar 75.000 orang Jawa dan dibawa ke sana dari Hindia-Belanda antara tahun 1890-1939. Suriname juga merupakan salah satu anggota Organisasi Konferensi Islam.
Kedua, Singapura. Sejumlah orang Jawa didatangkan ke Singapura
sejak 1825 [Johari, 1965]. Mereka berasal dari Jawa Tengah, dan mereka
dipekerjakan sebagai buruh di perkebunan karet, jalur kereta api dan konstruksi
jalan raya. Kampong Jawa, di tepi sungai Rochor, adalah tempat pemukiman
pertama orang Jawa di Singapura. Selain Kampong Jawa, Kallang Airport Estate
dikenal sebagai tempat pemukiman orang Jawa juga. Di Kallang, mereka hidup
berdampingan dengan orang Melayu dan Cina.
Ketiga, Malaysia. Umumnya, mereka sudah berwarga negara Malaysia.
Leluhur mereka datang sekitar tahun 1900 karena tekanan ekonomi. Masyarakat
Jawa di Malaysia saat ini termasuk generasi ketiga dan keempat. Walaupun masih
menggunakan sebagian adat dan kebudayaan Jawa, mereka sudah dianggap Melayu
pribumi yang sah sesuai undang-undang Malaysia.
Yang
terbanyak tinggal di Negeri Selangor, terutama di kawasan Tanjung Karang, Sabak
Bernam, Kuala Selangor, Kelang, Banting, dan Sepang. Mereka masih mengekalkan
beberapa unsur Jawa meski tidak total. Di Johor juga banyak, tapi yang
muda-muda sudah lupa warisan leluhurnya.Bahkan sebagian ada yang merasa malu
mengakui berketurunan Jawa. Mereka sudah tidak bisa lagi bertutur bahasa Jawa
secara baik dengan unggah-ungguh dan tata krama. Ada yang mengekalkan identitas
dirinya dengan mewujudkan Persatuan Anak-anak Jawa. Kegiatan keseniannya kuda
kepang dan reog, walaupun tidak sehalus di Jawa.
Keempat, Belanda. Saat menjajah Indonesia Belanda mengirim orang
Jawa sebagai budak ke Belanda. Yang unik dalam kasus bahasa Jawa ini adalah
minat orang asing terhadap bahasa atau sastra Jawa. Dan, Belanda sebagai negeri
bekas penjajah Jawa ternyata menjadi gudang dari orang atau pakar yang punya
minat khusus terhadap keberadaan bahasa Jawa.
Universiteit Leiden, universitas tertua di Belanda yang didirikan 1575 merupakan salah satu gudangnya. Di universitas yang didirikan Pangeran Willem van Oranje, tempat dari sekitar 17 ribu mahasiswa menimba ilmu, kita bisa melihat naskah-naskah kuno berhuruf Jawa atau sastra Jawa kontemporer yang masih terawat.
Kelima, Kaledonia Baru. Kaledonia Baru (bahasa Perancis: Nouvelle-Calédonie) adalah sebuah negeri seberang laut milik Perancis terletak di Samudra Pasifik bagian selatan. Juga dinamai Kanaki yang dari nama penduduk asli kepulauan itu. Negara kepulauan ini telah dikuasai Perancis selain Polinesia Perancis. Status ini dikenakan sampai 1998. Namanya berasal dari bahasa Latin Skotlandia. Ibu kotanya ialah Noumea.
Daerah ini dihuni oleh sebagian suku Jawa. Dahulu orang Jawa di Kaledonia Baru menjadi kuli kontrak atau mencari kehidupan lebih baik di negeri asing. Perpindahan orang Jawa di Kaledonia juga sama dengan orang Jawa Suriname, namun kepindahan orang Jawa di Pasifik telah terhenti sejak 1949.
Jumlah penduduk Kaledonia Baru tercatat tanggal 1 September 2006, yaitu: 237.765 jiwa.Orang Jawa di Kaledonia Baru tetap menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari, namun kini anak-anak mudanya sudah tak bisa berbahasa Jawa, hanya bisa berbahasa Perancis saja.
Universiteit Leiden, universitas tertua di Belanda yang didirikan 1575 merupakan salah satu gudangnya. Di universitas yang didirikan Pangeran Willem van Oranje, tempat dari sekitar 17 ribu mahasiswa menimba ilmu, kita bisa melihat naskah-naskah kuno berhuruf Jawa atau sastra Jawa kontemporer yang masih terawat.
Kelima, Kaledonia Baru. Kaledonia Baru (bahasa Perancis: Nouvelle-Calédonie) adalah sebuah negeri seberang laut milik Perancis terletak di Samudra Pasifik bagian selatan. Juga dinamai Kanaki yang dari nama penduduk asli kepulauan itu. Negara kepulauan ini telah dikuasai Perancis selain Polinesia Perancis. Status ini dikenakan sampai 1998. Namanya berasal dari bahasa Latin Skotlandia. Ibu kotanya ialah Noumea.
Daerah ini dihuni oleh sebagian suku Jawa. Dahulu orang Jawa di Kaledonia Baru menjadi kuli kontrak atau mencari kehidupan lebih baik di negeri asing. Perpindahan orang Jawa di Kaledonia juga sama dengan orang Jawa Suriname, namun kepindahan orang Jawa di Pasifik telah terhenti sejak 1949.
Jumlah penduduk Kaledonia Baru tercatat tanggal 1 September 2006, yaitu: 237.765 jiwa.Orang Jawa di Kaledonia Baru tetap menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari, namun kini anak-anak mudanya sudah tak bisa berbahasa Jawa, hanya bisa berbahasa Perancis saja.
Selain
Google Nggoleki, di layanan dunia maya tersedia situs web enslikopedia
terbesar di dunia, yaitu Wikipedia. Di situs ini menyediakan edisi khusus
Bahasa Jawa dengan konten 37.290 artikel (posisi 28 Oktober 2011).
Berdasarkan
estimasi ethnologue.com, Bahasa Jawa menempati peringkat ke 11 di dunia dari
segi jumlah penutur, yaitu berturut-turut:
1.
Bahasa China dengan jumlah penutur 1,21 milyar orang (paling dominan Bahasa
Mandarin dengan 845 juta penutur);
2.
Bahasa Spanyol (329 juta);
3.
Bahasa Inggris (328 juta);
4.
Bahasa Arab (221 juta);
5.
Bahasa Hindi (182 juta);
6.
Bahasa Bengali (181 juta);
7.
Bahasa Portugis (178 juta);
8.
Bahasa Rusia (144 juta);
9.
Bahasa Jepang (122 Juta);
10.
Bahasa Jerman (90,3 juta); dan
11.
Bahasa Jawa (84,3 juta).
Jumlah
penutur Bahasa Jawa lebih banyak dibanding Bahasa Vietnam, Perancis, Korea dan
Turki. Selain bahasa Jawa, bahasa suku lain yang masuk dalam kajian
ethnologue.Com, adalah bahasa Sunda. Bahasa Sunda merupakan bahasa peringkat 31
terbesar di dunia, melampaui Bahasa Persia, Tagalog dan Belanda.
Penyebaran
84,3 juta penutur bahasa Jawa tersebar di Indonesia sendiri dan lima negara
lain di dunia. Terbesar memang di pulau Jawa sendiri. Tetapi di luar pulau
Jawa, juga sungguh besar dan ada yang dominan. Diantaranya di di Lampung 62
persen, Sumatera Utara 33 persen, serta Jambi dan Sumatera Selatan
masing-masing 27 persen.
Matur
nuwun sanget
Sumber Tulisan:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar